Friday 16 December 2016

SAP FEBRIS (DEMAM)

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

FEBRIS (Demam)





  
Disusun Oleh :
Fahmi muhaemin ramdani
Nim : J1614901028




PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA 2016


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan              : FEBRIS (Demam)
Sub pokok bahasan       : Pengertian Febris/Demam
Sasaran                          : Orang tua pasien/keluarga
Hari/tanggal                             : Senin, 28 November 2016
Waktu/jam                     : 15 menit / 14.00-14.15 WIB
Tempat                          : RSUD dr.soekardjo
Peserta                           : Orang tua pasien/keluarga
Penyuluh                        : Fahmi Muhaemin Ramdani

A.      TUJUAN
1.         Tujuan Umum : setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua/pasien mampu mengetahui tentang Febris/Demam
2.         Tujuan khusus :
·         Menjelaskan pengertian Febris/Demam
·         Menjelaskan penyebab Febris/Demam
·         Menjelaskan tentang tanda dan gejala
·         Menjelaskan pencegahan Demam/Febris
·         Menjelaskan cara mengatasi demam/febris
B.       MATERI
1.         Pengertian febris/demam
2.         Penyebab febris/demam
3.         Tanda dan gejala febris/demam
4.         Menjelaskan cara pencegahan
5.         Menjelaska cara mengatasi demam/febris
C.       MEDIA
·           Leaflet
D.      METODE PENYULUHAN
·           Diskusi

E.       KEGIATAN PENYULUHAN
NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
RESPON PENYULUH
1.
3 Menit
Pembukaan:
•      Memberi salam
•      Menjelaskan tujuan pembelajaran
•      Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
Memperhatikan dan mendengarkan.
2.
7 Menit
Pelaksanaan:
•       Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi:
1.      Pengertian febris/demam
2.      Penyebab febris, dll
Mendengarkan dan memperhatikan.
3.
3 Menit
Evaluasi:
•    Meminta orang tua/keluarga pasien menjelaskan atau menyebutkan kembali yang sudah di sampaikan.

Bertanya, dan menjawab pertanyaan
4.
2 Menit
Penutup:
•      Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
Menjawab salam

F.        EVALUASI
Memberikan pertanyaan secara langsung tentang materi yang sudah diajarkan :
a.       Menjelaskan pengertian febris/demam
b.      Menjelaskan tentang penyebab febris/demam
c.       Menjelaskan tentang tanda dan gejala febris/demam
d.      Menjelaskan cara pencegahan
e.       Menjelaskan cara mengatasi demam/febris



MATERI PENGAJARAN

A.    Pengertian Febris/Dema
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius. Anak  mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperatur :
·         Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius
·         Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius
·         Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius
Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30% dari semua keluhan yang diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau dalam praktek dokter sehari-hari. Sampai usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali serangan. Sebagai manifestasi klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan serius, dari demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang sebagian besar kejadian demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga demam pada kelompok yang beresiko tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih ekstensif.
B.     Penyebab Gastritis
Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut dapat dimengerti karena infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit anak yang paling sering didapatkan. Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat infeksi saluran nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti bakteriemi, sepsis, meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari keadaan demam yang kadang membingungkan, memang diperlukan keahlian dan pengalaman.

C.    Tanda dan Gejala
tanda dan gejala demam antara lain :
1.      Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2.      Kulit kemerahan
3.      Hangat pada sentuhan
4.      Peningkatan frekuensi pernapasan
5.      MenggigiL
6.      . DehidrasI
7.      Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat.
D.    Cara Pencegahan
1.      Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2.      Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi.
3.      Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan berolahraga yang baik bagi tubuh.
4.      Tidak merokok.
5.      Tidak mengkonsumsi alcohol.
6.      Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung misalnya aspirin.
E.     PENATALAKSANAAN
1.      Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
a.         Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
b.        Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
c.         Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel – sel otak.
d.        Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
e.         Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang.
f.         Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha.
Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).
g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
2.         Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik:
·         Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol
·         Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup parasetamol.
·         Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat d itoleransi dengan baik.Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukanprostaglandin.Obat ini bersifat antipiretik, analgetik dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efek samping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.
Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat.Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik.Efek sampingnya berupa dispepsia dan anemiahemolitik.Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.


Thursday 15 December 2016

Asuhan Keperawatan keluarga dengan ibu menyusui

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU MENYUSUI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga






Disusun oleh :
Fahmi muhaemin ramdani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
JL. Tamansari Gobras Tasikmalaya
2016/2017








ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
IBU MENYUSUI
A.   Pengkajian
1.      Identitas Puskesmas
a)      Nama Puskesmas       : PUSKESMAS TAMANSARI
b)      No Register               : CM 1234518
c)      Tanggal pengkajian    : 18 November 2016
d)     jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat :
Jarak puskesmas/pustu dengan rumah
Cara keluarga mencapai pelayanan kesehatan terdekat
1 Kilometer
Menggunakan kendaraan roda dua sepeda motor

2.      Data Umum
a)      Nama kepala keluarga          : Tn.Y
b)      Alamat                                 : Depok 2, RT 02 RW 10 kec. Tamansari  kota Tasikmalaya
c)      Telepon                                : 085330368399
d)     Pekerjaan                              : Buruh
e)      Pendidikan                           : SD
f)       Komposisi                           : 2
No
Nama anggota keluarga
Hub dg KK
JK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Keadaan kesehatan
Imunisasi
KB
Bahasa Indonesia
KET
1.
TN. Y
Suami
L
28
SD
Buruh
Islam
baik
Tidak
Tidak
Iya
-
2.
Ny. M
Istri
P
23
SMP
IRT
Islam
baik
Tidak
Tidak
Iya
-



h). Genogram
 








Keterangan :
        : Laki –laki
        : Perempuan
        : menikah
        : Garis Keturunan
        : Tinggal serumah
                    : Laki-laki meninggal
i). Tipe Keluarga
     Keluarga inti dari suami, istri dan anak
3.      Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny.M sekarang pada tahap keluarga dengan anak baru lahir.
b.      Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Berdasarkan pengkajian keluarga Ny.M sudah terpenuhi tugas perkembangan keluarga sesuai dengan tahap perkembangannya.

4.      Biologis Keluarga
a.       Keadaan kesehatan
keadaan kesehatan keluarga Ny.M pada saat pengkajian menunjukan kesehatan yang kurang baik ia mengeluh sakit di daerah payudara jika sedang menyusui anaknya karena adanya bendungan ASI pada daerah payudara dan bayinya tidak dapat menyusui seperti layaknya bayi yang harus mendapatkan ASI dikarenakan aerola Ny.M masuk ke dalam. pada Tn.Y suami dari Ny.M menunjukan kesehatan yang baik dan tidak ada keluhan sama sekali.
b.      Kebersihan keluarga
No.
Nama
Frekuensi
Mandi
Tempat
Mandi
Cuci
Tangan
Cuci
Kaki
1.
Tn. Y
2x1
Kamar Mandi
Ya
Ya
2.
Ny. M
2x1
Kamar Mandi
Ya
Ya

c.       Penyakit yang diderita
1)      Tn. Y mengatakan tidak menderita penyakit yang mengharuskan berobat
2)      Ny. M juga mengatakan tidak menderita penyakit yang mengharuskan berobat
d.      Penyakit kronik/menular
Keluarga Ny.M mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular
e.       Keacatan anggota keluarga
Keluarga Ny.M tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecacatan.
f.       Pola makan
1)      Makanan pokok   : Nasi
2)      Lauk                    : Campuran
3)      Sayuran                : Kadang-kadang
4)      Buah                    : Kadang-kadang
a.       Susu                     : Kadang-kadang
b.      Frekuensi Makan : 3 x 1 hari 
c.       Air Minum           : Air Putih
g.      Pola Istirahat
Nama
Tidur Siang
Tidur Malam
Tn. Y
Jarang
21.00 – 04.00
Ny. M
Jarang
21.00 – 04.00

h.      Reproduksi / Aseptor KB
Ny.M tidak memakai KB
5.Psikologis Keluarga
a.       Keadaan emosi / mental
Keadaan keluarga Ny. M ini sangat harmonis dan damai karena jika ada masalah di dalam keluarga, keluarga selalu merundingkan dengan kepala dingin tidak dengan emosi, dan hubungannya baik dengan masyarakat. Tapi terkadang Ny.M terlalu protektif terhadap bayinya.
b.      Koping keluarga
Jika ada masalah Ny. M selalu membicarakannya dengan suami (Tn. Y) dan keluarga lainnya. Jika terjadi masalah, Ny.M menyikapinya dengan tenang agar tidak stress.
c.       Kebiasaan buruk
Keluarga Ny.M tidak memiliki kebiasaan buruk karena suaminya Tn.Y bukan perokok atau peminum minuman keras.
d.      Rekreasi
Setiap hari libur keluarga Ny.M selalu menyempatkan untuk berkumpul dengan keluarga meskipun  itu cuman jalan – jalan biasa.
e.       Pola Komunikasi Keluarga
Menurut Ny.M dia tidak mengalami kesulitan dalam komunikasi dengan keluarga nya.

f.       Pengambilan keputusan
Tn.Y suami dari Ny.M adalah kepala keluarga sebagai pengambil keputusan untuk mengendalikan keluarga agar menjadi lebih baik dengan cara berdiskusi.
g.      Peran Informal
Tn. Y suami dari Ny.M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur struktur keluarganya,
Sedangkan Ny. M sebagai istri berperan membantu dalam pelaksanaan tanggung jawab keluarga.
6.      Sosial Ekonomi Keluarga
a.       Hubungan dengan orang lain :
Dalam berhubungan sosial dengan masyarakat Ny.M dan Tn.Y sangat baik dan mudah bergaul dengan tetangga maupun masyarakat sekitar.
b.      Kegiatan organisai sosial :
Ny. M sering mengikuti pengajian mingguan di sekitar rumahnya.
c.       Kegiatan Ekonomi :
Pendapatan keluarga meliputi :
Tn. Y sebagai buruh, pengahasilanRp. 1.200.000,00/bulan
Ny. M sebagai ibu rumah tangga tidak memiliki penghasilan.
Ny.M mengakatan penghasilan dari suaminya sekarang digunakan untuk membayar listrik, biaya makan sehari-hari dan sisanya ditabungkan.
7.        Spiritual Keluarga
a. Keadaan beribadah :
Semuanya dikeluarga Ny.M semua nya beragama islam.
b.Keyakinan tentang kesehatan :
Didalam keluarga nya Ny. M yakin bahwa semua keluarga nya dalam keadaan sehat.


c. Nila dan Norma :
Nilai dan norma yang berlaku di dalam keluarga Ny.M semuanya menyesuaikan dengan apa yang agama islam ajarkan dan yang berlaku di masyarakat.
d.      Adat yang mempengaruhi kesehatan :
Tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan keluarga Ny. M
8.      Lingkungan Rumah
a.       Denah Rumah :
b.      Kebersihan dan kerapihan
Keluarga Ny.M menjaga kebersihan rumah dengan cara membersihkannya secara teratur yaitu pada waktu pagi hari dan sore hari.
c.         Penerangan
Untuk penerangan di rumah keluarga Ny.M cukup. Siang hari sinar matahari masuk melalui jendela rumah sehingga tidak gelap dan untuk malam hari penerangan menggunakan tenaga listrik.
d.        Ventilasi
Sirkulasi udara di rumah baik, jendela yang terpasang dapat dibuka dan ditutup.
e.         Jamban
Keluarga Ny.M mempunyai wc di dalam rumah dan kondisi wc bersih lantai tidak licin serta memiliki penerangan dengan lampu 34 watt.
f.          Sumber air
Keluarga Ny.M menggunakan sumber air dari sumur belakang rumahnya yang tidak berbau, berwarna, dan berasa dan airnya di tampung di bak mandi yang digunakan untuk mencuci, mandi, dll.
g.         Pemanfaatan Halaman
Untuk pemanfaatan halaman rumah keluarga Ny.M memanfaatkan halam rumah dengan cara menghiasnya dengan beberapa pot bunga.
h.         Pembuangan air kotor
Untuk pembuangan air kotor keluarga Ny.M membuang air ke spiteng. Dan jarak spiteng dengan sumur 20m.
i.           Pembuangan sampah
Untuk pembuangan sampah keluarga Ny.M membuangnya ke tempat sampah dan membakarnya
j.        Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran di lingkungan keluarga Ny.M.
9.      Fungsi Keluarga
a.       Fungsi afektif
Dalam keluarga Ny.M terlihat harmonis, dan saling menyayangi satu sama lain, juga saling menghargai antar sesama anggota keluarga.
b.      Fungsi sosial
Komunikasi antara keluarga dan masyarakat terjalin dengan baik, itu ditandai dengan Ny.M dan Tn.Y sering meluangkan waktunya untuk bersosialisasi
c.       Fungsi Reproduksi
Ny.M mempunyai anak 1 saat ini Ny.M belum merencanakan untuk mempunyai anak lagi.
d.      Fungsi perawatan kesehatan
·         Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
     Ny. M mengatakan dirinya mengeluh sakit di daerah payudara jika sedang menyusui anaknya karena adanya bendungan ASI pada daerah payudara dan bayinya tidak dapat menyusui seperti layaknya bayi yang harus mendapatkan ASI dikarenakan aerola Ny.M masuk ke dalam. Dan keluarga belum mengetahui secara pasti bagaimana cara mengatasinya.
·         Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Keputusan hasil kepala keluarga (Tn.Y) menghasilkan respon yang positif. Itu ditandai dengan Tn. Y langsung membawa anggota keluarganya ke pelayanan kesehatan terdekat.
·         Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit sering kali adanya peranan anggota untuk merawat satu sama lain, dan untuk Ny. M mengeluh sakit di daerah payudara jika sedang menyusui anaknya karena adanya bendungan ASI pada daerah payudara dan bayinya tidak dapat menyusui seperti layaknya bayi yang harus mendapatkan ASI dikarenakan aerola Ny.M masuk ke dalam.  keluarga belum bisa melakukan cara perawatan yang baik dan benar.
·         Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah mampu memodifikasi dan menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih dan sehat, ditandai dengan Keluarga Ny.M menjaga kebersihan rumah dengan cara membersihkannya secara teratur yaitu pada waktu pagi hari dan sore hari.
·         Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga Ny.M langsung membawanya ke pelayanan kesehatan terdekat.
e.       Fungsi ekonomi
Untuk penghasilan Ny.M sebagai ibu rumah tangga tidak mempunyai penghasilan sedangkan Tn.Y suami dari Ny.M bekerja sebagai buruh mempunyai penghasilan perbulan sekitar Rp. 1.200.000. Dan penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
10.  Harapan keluarga
Keluarga Ny.M mengharapkan adanya petugas kesehatan yang berkunjung ke rumahnya untuk memberikan pelayanan kesehatan.

B.     Pemerikasaan fisik.
1.      Keadaan umum               : keadaan keluarga pada saat pengkajiaan dalam kondisi kurang baik pada Ny. M
2.      Tanda – tanda vital          :
Nama KK
TD (mmHg)
RR (x/menit)
Nadi(x/menit)
Suhu(‘c)
BB (kg)
TB (cm)
LL
LK
Tn. Y
120/80
20
80
36,6
60
170
17
50
Ny.M
110/80
20
90
36,5
55
155
16
45
By.A

30
100
36,5
3
50

33


3.         Pemeriksaan Capelo Caudal.
Nama Keluarga
Kepala dan rambut
Hidung
Telinga
Mata
Mulut, gigi, lidah, dan pharing
Leher dan tenggorokan
Tn. Y
Normal, rambut ikal, tidak ada ketombe, dan tidak rontok
Hidung simetris, tidak ada nyeri
Pendengaran baik, kedua telinga simetris,bersih, dan tidak ada nyeri tekan.
Penglihatan baik tidak ada anemis, pergerakan bola mata baik.
Bentuk simetris mukosa mulut lembab, lidah simetris, gigi lengkap.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.

Ny. M
Normal, rambut lurus hitam, tidak ada ketombe dan rontok.
Hidung simetris, tidak ada nyeri.
Pendengaran baik dan kedua telinga simetris.
Penglihatan baik, tidak terjadi anemis, dan pergerakan bola mata baik.
Bentuk simetris, mukosa mulut lembab, lidah simetris dan gigi lengkap, tongsil baik
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.

By.A
Normal, tidak ada massa atau area lunak di tulang tengkorak, rambut hitam
Hidung di garis tengah, bernafas melalui hidung
Posisi mata berada garis lurus dengan mata, pembentukan tulang rawan terbentuk dengan baik
Skelera tidak ikterik, konjungtiva tidak merah muda, pupil bereaksi bila ada cahaya, reflex mengedip ada
Bentuk dan ukuran mulut profesional dengan wajah, bibir berbentuk dengan warna merah muda, reflek menghisap ada, tonsil baik, gigi belum ada
Leher berbentuk simetris dan pendek, tiroid di garis tengah dan massa tidak ada



4.         Pemeriksaan dada/torak
Nama Keluarga
Pemeriksaan Paru
Pemeriksaaan Jantung
Tn. Y
a.       Inspeksi : Bentuk dada simetris
b.      Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c.       Auskultasi : bunyi paru vesikuler.
a.       Inspeksi : Bentuk dada simetris
b.      Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c.       Auskultasi : bunyi redup, irama reguler, bunyi S1 dan S2 tidak ada bunyi tambahan.
Ny. M
a.       Inspeksi : Bentuk dada simetris
b.      Palpasi : tidak nyeri tekan
c.       Auskultasi : bunyi paru vesikuler
a.       Inspeksi : Bentuk dada simetris
b.      Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c.       Auskultasi : bunyi redup, irama reguler, bunyi S1 dan S2 tidak ada bunyi tambahan.
By.A
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : bunyi paru vesikuler.
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : bunyi redup, irama reguler, bunyi S1 dan S2 tidak ada bunyi tambahan.





5.      Pemeriksaan payudara
Nama keluarga
Inspeksi
Palpasi
Tn. Y
Bentuk simetris
Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
Ny. M
Bentuk tidak simetris karena adanya pembengkakan pada payudara
Tidak ada benjolan, ada nyeri tekan
By.A
Bentuk simetris
Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan

6.      Pemeriksaan abdomen
Nama keluarga
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Tn.Y
Bentuk simetris
Bising usus 10-12x/menit
Bunyi timpani
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar.
Ny.M
Bentuk simetris
Bising usus 10-12x/menit
Bunyi timpani
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar.
By.A
Bentuk bundar dan simetris pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena berwarna putih kebiruan
Bising usus ada.
Bunyi timpani
Abdomen lunak, tidak ada nyeri tekan, dan tanpa massa hati

7.      Ekstremitas, kuku dan kekuatan otot
Nama Keluarga
Kuku
Ekstremitas
Kekuatan Otot
Tn. Y
Tidak terjadi clubing finger, tidak terjadi sianosis, dan kuku tampak bersih.
Baik, ekstremitas atas dan bawah.
Kekuatan otot 5
 (1-5).
Ny. M
Tidak terjadi clubing finger, tidak terjadi sianosis, dan kuku tampak bersih.
Baik, ekstremitas atas dan bawah.
Kekuatan otot 5
(1-5).
By.A
Tidak terjadi sianosis, dan panjang kuku melewati bantalan kuku
Baik, ekstremitas atas dan bawah. Reflek genggam ada



8.      Genetalia dan anus.
Namakeluarga
Genetalia dan Anus
Tn. Y
Genetalia :Penis normal, tumbuh rambut pubis.
Tidak ada nyeri tekan.
Anus : Normal, tidak ada nyeri saat BAB
Ny. M
Genetalia : Vagina normal, tumbuh rambut pubis, tidak ada nyeri tekan
Anus : Normal, tidak ada nyeri saat BAB
By.A
Genetalia : Vagina normal, belum tumbuh rambut pubis, tidak ada nyeri tekan
Anus : Normal, posisi di tengah dan paten.

9.      Pemerikasaan Neurologi
Nama Keluarga
Saraf Kranial
Tn. Y
N.1 Olfaktorius : dapat membedakan bau parfum dan kayu putih.
N.2 Optikus : dapat menggerakan bola mata.
N.3 Okulomotorius : dapat menggerkan bola mata secara normal.
N.4 Troklearis : dapat menggerkan bola mata kebawah dan keatas.
N.6 Abdusen : dapat menggerakan bola mata secara normal.
N.5Trigeminus : mampu menutup rahang, menggerakan rahang bawah kiri dan kekanan.
N.7 Facialis : mampu mengerutkan dahi dan mengangkat alis.
N.8 Vestibula Coclearis : ketajaman pendengaran normal N.9 Glosofaringeus : mampu berbicara, menelan, dan pengecap baik.
N.10 Vagus : menelan normal.
N.11 Asesorius : mampu menggerakan kepala.
N.12 Hipoglosus : mampu menjulurkan lidah.
Ny. M
N.1 Olfaktorius :dapat membedakan bau parfum dan kayu putih.
N.2 Optikus : dapat menggerakan bola mata.
N.3 Okulomotorius : dapat menggerkan bola mata secara normal.
N.4 Troklearis : dapat menggerkan bola mata kebawah dan keatas.
N.6 Abdusen : dapat menggerakan bola mata secara normal.
N.5Trigeminus : mampu menutup rahang, menggerakan rahang bawah kiri dan kekanan.
N.7 Facialis : mampu mengerutkan dahi dan mengangkat alis.
N.8 Vestibula Coclearis : ketajaman pendengaran normal N.9 Glosofaringeus : mampu berbicara, menelan, dan pengecap baik.
N.10 Vagus : menelan normal.
N.11 Asesorius : mampu menggerakan kepala.
N.12 Hipoglosus : mampu menjulurkan lidah.
By.A
a. Berkedip : normal
b. Tonic neck : bayi melakukan perubahan posisi jika kepala ditolehkan ke satu sisi
c. Moro : lengan ekstensi, kepala mendongkak kebelakang
d. : menggenggam : jari-jari melengkung melingkari jari yang di letakkan di telapak tangan bayi
e. Rooting : bayi memutar ke arah pipi yang di usap
f. Menghisap : bayi menghisap dengan kuat dalam berespon terhadap stimulasi reflex ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa stimulasi.
g. Menari/melangkah : kaki akan bergerak ke atas dan ke bawah

10.     Pemeriksaan Penunjang.
Tidak ada pemeriksaan penunjang.
C.    Analisis Data
No
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah Kesehatan
Masalah Keperawatan
1.
Ds :
·         Ny.M mengatakan putting susunya tidak keluar
·         Ny.M mengatakan ASI nya menetes sedikit-sedikit
Do :
·         Ny.M payudara tampak bengkak
·         Ny.M bertanya-tanya tentang keluhannya

-        Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
-        Ketidakmampuan keluarga merawat orang sakit
-        Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
-        Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Bisa mempengaruhi pada keadaan psikis Ny.M karena sering memikirkan ASI yang tidak keluar

Ansietas

2.
Ds :
·         Ny.M mengatakan nyeri pada payudaranya
Do :
·         Ny.M meringis kesakitan
·         Skala nyeri 4 (0-5)

-        Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
-        Ketidakmampuan keluarga merawat orang sakit
-        Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Bisa mempengaruhi pada payudara Ny.M karena ASI yang tidak keluar

Nyeri


D.    DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA.
1.      Ansietas pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit.
Ds :
·            Ny.M mengatakan putting susunya tidak keluar
·            Ny.M mengatakan ASI nya menetes sedikit-sedikit
Do :
·            Ny.M payudara tampak bengkak
·            Ny.M bertanya-tanya tentang keluhannya
2.      Nyeri pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Ds :                                                               
·         Ny.M mengatakan nyeri pada payudaranya
Do :
·         Ny.M meringis kesakitan
·         Skala nyeri 4 (0-5)








SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
NO
KRITERIA
Skor
BOBOT
PERHITUNGAN
PEMBENARAN
1.
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera



3

2

1
1
3/3 × 1 = 1
Ny.M mengatakan putting susunya tidak keluar dan ASI nya menetes sedikit-sedikit
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat




2
1
0
2
1/2 × 2 = 1
Ny. S terkadang pergi ke pelayanan kesehatan terdekat  untuk mendapat perawatan dan pengobatan
3.
Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah





3
2
1
1
2/3 × 1 = 2/3
Pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan demonstrasi tentang pijat oksitoksin
4.
Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani segera
Masalah tidak dirasakan



2



1





0
1
2/2 × 1 = 1













Karena pembengkakan pada payudara akan menyebabkan ansietas semakin berat.
JUMLAH
8/3

1. Ansietas pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit.
Ds :
·            Ny.M mengatakan putting susunya tidak keluar
·            Ny.M mengatakan ASI nya menetes sedikit-sedikit
Do :
·            Ny.M payudara tampak bengkak
·            Ny.M bertanya-tanya tentang keluhannya






SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
NO
KRITERIA
Skor
BOBOT
PERHITUNGAN
PEMBENARAN
1.
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera


3

2

1
1
1/3 × 1 = 1/3
Ny.M mengatakan nyeri pada payudaranya
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat




2
1
0
2
1/2 × 2 = 1
Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap perawatan payudara
3.
Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah





3
2
1
1
2/3 × 1 = 2/3
Pencegahan bisa dilakukan dengan mengikuti penyuluhan tentang cara perawatan payudara
4.
Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani segera
Masalah tidak dirasakan



2



1





0
1
2/2 × 1 = 1
Pengetahuan tentang cara perawatan payudara pada ibu menyusui
JUMLAH
6/3

2.      Nyeri pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Ds :                                                               
·         Ny.M mengatakan nyeri pada payudaranya
Do :
·         Ny.M meringis kesakitan
·         Skala nyeri 4 (0-5)











E.     Perencanaan
Identitas Keluarga                          :
Nama                                                : Ny. M
Alamat                                              : Depok 2, RT 02 RW 10 kec.Tamansari kota Tasikmalaya
Umur                                                  : 23
Telepon                                              : 085330368399
Tanggal                                             : 18 November 2016


NO
DX KEP
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
STANDAR EVALUASI
INTERVENSI
dan
RASIONAL
T T
KRITERIA
STANDART
1
Ansietas pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit.
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3x
-     Keluarga mampu mengenal masalah
-     Keluarga mampu merawat orang sakit
-     Keluarga mampu memofifikasi lingkungan
-     Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan


Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 3x dalam sebulan
-     Keluarga mampu mengenal masalah anggota keluarga yang sakit.
Verbal =
·      Ny.M mengatakan tidak merasakan cemas
PSIKOMOTOR =
·      Keluarga mampu mengurangi kecemasan yang di rasakan oleh Ny.M
a.       Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
b.      Manfaat ASI
·         ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna dan memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
·         ASI mengandung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan dengan jenis apapun.
·         ASI mengandung zat pelindung atau antibody yang dapat melindungi selama 5-6 bulan pertama.
·         ASI tidak mengandung betalactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
·         Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.
1.    Jelaskan pada keluarga tentang air susu ibu (ASI)
Rasional : agar keluarga mengetahui tentang ASI
2.    Berikan pengetahuan kepada keluarga tentang manfaat ASI
Rasional : agar keluarga mampu mengetahui tentang manfat ASI
3.    Ajarkan pada keluarga tentang relaksasi dan nafas dalam
Rasional : agar klien tenang
2.
Nyeri pada Ny.M (23) keluarga Tn.Y (28)  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3x
-     Keluarga mampu mengenal masalah
-     Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
-     Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 3x dalam 1 bulan diharapkan keluarga Ny.M
-    Mampu merawat anggota keluarga yang sakit
VERBAL =
·         Ny.M mengatakan nyeri berkurang
PSIKOMOTOR =
·         Keluarga mampu mempraktekan cara perawatan payudara pada ibu menyusui
a.    Perawatan umum payudara ibu menyusi
·         Bersihkan secara rutin daerah seputar putting susu dengan kapas yang di basahi air hangat.
·         Oleskan minyak zaitun pada payudara untuk menjaga kelembabannya, agar hasilnya lebih maksimal, lakukan pijatan ringan dengan gerakan yang lembut.
·         Lakukan senam ringan dengan focus untuk memperkuat otot dada.
·         Hindari mandi dengan air panas terlalu sering.
·         Jangan tidur dengan posisi telungkup.
·         Jangan terlalu sering tidak mengenakan “Bra”.
·         Oleskan cream “lanolin” setiap hari pada putting susu, bila perlu untuk menjaga kelembutan dan mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui.
·         Bila putting susu terlalu pendek, datar dan tertarik ke dalam, tariklah masing-masing putting keluar dan pilir-pilirlah di antara ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit setiap hari. Atau kenakan pelindung putting susu.
1.      Berikan pengetahuan pada keluarga tentang perawatan payudara pada ibu menyusui
Rasional :
Agar mengetahui cara perawatan payudara pada ibu hamil dengan baik benar.
2.      Beritahu keluarga tentang cara menyusui yang benar
Rasional : agar tidak terjadi asfiksia.
3.      Anjurkan klien untuk relaksasi nafas dalam
Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri